MitraBangsa.News – Bursa transfer MotoGP masih sibuk untuk menutup musim depan. Hal ini dipicu oleh manuver Ducati di Grand Prix Italia, di mana memilih Marc Marquez dan terpaksa membiarkan Martin pergi. Sang pemuncak klasemen MotoGP 2024 itu diterima Aprilia, menggantikan sahabatnya, Aleix Espargaro. Perubahan membuat Maverick Vinales hengkang ke tim satelit KTM, Tech3. Mack akan ditandemkan dengan Enea Bastianini, korban lain dari Borgo Panigale.
Jelas bahwa opera sabun pabrikan Bolognese telah menandai laju Silly Season ini, dengan beberapa merek menunggu keputusan untuk bertindak sesuai dengan itu. Namun bukan berarti mereka tidak bergerak di belakang layar untuk memastikan punya posisi yang lebih baik dibandingkan yang lain.
Itulah yang dilakukan oleh rumah Mattighofen. Berbicara kepada media setelah pengumuman susunan pembalap Tech3 untuk musim 2025, bos KTM Motorsports, Pit Beirer, mengakui bahwa mereka harus bergerak cepat untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Vinales. Ia tak menampik telah kontak sebelumnya, dengan eks rider Yamaha itu dan pembalap lain termasuk Marquez dan Martin.
Mantan pembalap motorcross asal Jerman ini mengatakan telah berbicara dengan pembalap asal San Sebastian de los Reyes dan Cervera tersebut, namun tak menawarkan kontrak secara langsung kepada mereka.
“Terkait Marc dan Jorge, kami terkadang berbicara satu sama lain, namun tidak pernah membicarakan kontrak, karena mereka mengikuti ide dan program mereka. Jadi kami segera mengambil jalan yang berbeda, untuk mendapatkan paket sekuat mungkin,” ungkapnya.
Namun, perlu diingat bahwa Pol Espargaro, pembalap penguji untuk tim Austria, mengatakan hal yang sangat berbeda dalam edisi terbaru siniar MotoGP Motorsport.com ‘Por Orejas’.
“Saya tahu bahwa Jorge Martin memiliki opsi untuk mengendarai motor Pierer Mobility Group. Bahwa ia pernah mendapat tawaran untuk mengendarai motor (KTM),” ungkap pembalap asal Catalunya itu.
“Seperti halnya Martín, mungkin, dan saya hanya berbicara, Marquez juga pernah mengalaminya dan pembalap top lainnya juga pernah, contohnya Enea Bastianini. Dengan kata lain, ini berarti pabrikan mencoba bertaruh pada rider top,” ungkap ‘Polyccio’ dalam siniar bersama Oriol Puigdemont, German Garcia Casanova, dan Alberto Gomez.