Example floating
Example floating
Uncategorized

“Berapa Kerugian Akibat Banjir Di Kota Bekasi? Tri Adhianto Ungkap Dampaknya Dan Langkah Penanggulangan”

10
×

“Berapa Kerugian Akibat Banjir Di Kota Bekasi? Tri Adhianto Ungkap Dampaknya Dan Langkah Penanggulangan”

Sebarkan artikel ini

MitraBangsa.News Kota Bekasi – Banjir yang melanda 132 titik di delapan kecamatan Kota Bekasi akibat luapan Kali Bekasi pada Selasa (4/3) sempat mengakibatkan lumpuhnya sebagian besar aktivitas perekonomian dan kegiatan sehari-hari masyarakat.

Banjir kali ini seakan tidak mengenal batas, merendam perkampungan hingga perumahan elit, bahkan pusat perbelanjaan dan jalan-jalan utama. Lebih dari 23 ribu Kepala Keluarga (KK) mengalami kerugian, baik secara materiil maupun non-materiil akibat bencana tersebut.

Lantas, berapa besar kerugian yang ditimbulkan akibat banjir ini?. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menghitung nilai kerugian yang ditimbulkan oleh banjir.

“Sedang dihitung kerugian materiil dan immaretiil. Yang paling mahal tentu adalah kerugian terkait dengan rasa tenang, hidup dengan rasa di bawah tekanan, kecemasan, ketakutan, itu yang saya kira tidak bisa dihitung dengan uang,” kata Tri, baru-baru ini.

Beberapa menteri telah datang ke Kota Bekasi untuk membahas penanganan banjir secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir. Pemerintah Kota Bekasi juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk segera pindah. Pasalnya, bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai, banjir bukan sekadar bencana lima tahunan, melainkan hampir terjadi setiap tahun.
“Ataupun pemerintah tentu mencoba untuk merelokasi tempat-tempat yang memang hari ini sudah mengalami banjir yang selalu mereka derita,” ungkapnya.

Bagi Firman (32), salah satu warga Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), yang memperkirakan kerugian yang dialami keluarganya mencapai puluhan juta rupiah. Kerugian ini bahkan lebih besar dibandingkan dengan banjir pada tahun 2020, ketika ketinggian air hanya merendam lantai dasar rumahnya.

“Banjirnya kan sampai di lantai dua, plafon pada rubuh semua. Di 2020 kerugian kurang lebih sekitar Rp5 sampai Rp7 jutaan,” katanya.

Kerugian tersebut semakin membengkak karena sebagian besar barang-barang rumah, termasuk kendaraan, terendam air. Firman juga menyebutkan, salah satu kendaraannya hilang terbawa arus.

Sementara tidak hanya itu yang terendam. Ada sofa yang ia beli seharga Rp1,5 juta, tiga kendaraan roda dua yang masing-masing ia beli Rp4,5 juta, Rp5 juta, dan Rp6 juta. Satu kendaraan miliknya hanyut terbawa air, belum diketahui keberadaannya.

“Air naik (motor) dipindahin ke SMA 21, ternyata tembok SMA 21 jebol jadi banyak motor pada hanyut nggak tau kemana. Termasuk motor saya,” ucapnya.

Ya, itu adalah dampak banjir 4 Maret yang dirasakan oleh salah satu keluarga di PGP. Saat ini Firman dan keluarga masih bersih-bersih rumah agar kembali nyaman untuk ditinggali, akses jalan di perumahan tersebut pun masih dihiasi lumpur sisa banjir.

Kondisi lebih baik dialami oleh Rizki Ramadhan (31), warga Perumahan Villa Jatirasa ini telah mengevaluasi barang-barang di lantai dasar berikut dengan kendaraannya ke tempat yang lebih aman. Tepatnya saat Tinggu Muka Air (TMA) sungai sudah berstatus siaga satu.

“Ketika siaga satu, kita masih bisa untuk menaikkan kendaraan dan barang-barang lain yang bisa kita selamatkan lebih dulu seperti barang-barang elektronik,” katanya.

Rizki dan keluarganya banyak belajar dari peristiwa banjir besar lima tahun silam. Sejak saat itu, pada saat intensitas hujan tinggi ia dan keluarga lain di lingkungannya memperhatikan betul informasi TMA sungai.

Banjir Maret 2025 lebih parah dibandingkan 2020 silam, arus air deras dan lebih cepat masuk ke lingkungan tempat tinggalnya. Saat ini ia masih bersih-bersih rumah dan lingkungan sekitarnya.

Meskipun demikian, banjir hebat kemarin membuat ia tidak masuk kerja selama dua hari.

“Saya hari pertama itu harus izin, hari kedua izin, dan hari ketiga saya sudah mulai berangkat kerja, kebetulan banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan,” tambahnya.

Pascabanjir Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menugaskan seluruh aparaturnya turun ke lingkungan masyarakat, membantu warga bersih-bersih lumpur dampak banjir. Pekan ini kondisi sudah membaik, banjir di lingkungan permukiman warga sudah surut, namun Pemkot masih waspada di tengah kondisi cuaca saat ini.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *